Garuda (Sanskerta: Garuḍa dan Bahasa Pāli Garula) adalah salah satu dewa dalam agama Hindudan Buddha. Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayapmerah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari.
Kisah Garuda terdapat dalam kitab Mahabharata dan Puranayang berasal dari India. Bangsa Jepang juga mengenal makhluk mirip Garuda, yang mereka sebut Karura. Di Thailand disebut sebagai Krut atau Pha Krut.
Indonesia dan Thailandmenggunakan Garuda sebagai lambang negaranya.
2. Jalak Bali(Leucopsar rothschildi)
adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm[1], dari suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak.[2] Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.
Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.
Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.
Karena penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah burung ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi burung ini cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali.
3.Burung Ruak-Ruak
adalah hewan yang tergolong dalam golongan benda hidup, alam : hewan filum : kordata, sub-filum : bertulang belakang (Vertebrat), kelas : burung. Burung Ruak-ruak adalah haiwan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu pelepah. Paruh Burung Ruak-ruak tidak bergigi.
Burung ini biasa terdapat berhampiran penempatan manusia tetapi amat sukar dilihat kerana ia akan terbang atau berlari menyorok apabila menyedari manusia menghampirinya.
Anak burung bewarna hitam yang dapat dilihat apabila dibawa melintas jalan. Ia merupakan spesies yang mudah mengadaptasi.
Ia berbunyi pada waktu maghrib selama beberapa minit seperti bunyi katak menguak dan menguek dan diikuti bunyi u-wak. Juga bunyi hoop kosong lembut monoton berulang; bunyi amaran adalah hik bernada tinggi.
Burung Ruak-ruak (Amaurornis phoenicurus) merupakan sejenis burung air dalam keluarga rail and crake Rallidae.
Burung Ruak-ruak dewasa kebanyakannya mempunyai kelabu gelap pada bahagian belakang dan sisi, dan kepala, leher dan dada putih. Bahagian perut dan bawah ekor bewarna perang cerah (cinnamon coloured). Badannya tirus menegak agar memudahkan ia menyusup melalui rimbun semak dan rumput paya. Ia empunyai jari panjang, ekor pendek dan kaki dan paruh kuning.
Kedua jantina serupa bentuk, tetapi burung remaja lebih pudar berbanding burung dewasa. Bayi burung bewarna hitam seperti kesemua jenis (Rallidae).
4.Rangkong gading atau Enggang gading(Buceros/rhinoplax vigil)
Adalah burung berukuran besar dari keluarga Bucerotidae. Burung dini ditemukan di Semenanjung Malaya, Sumatera, dan Kalimantan.
Burung ini juga menjadi maskot Provinsi Kalimantan Barat, dan termasuk dalam jenis fauna yang dilindungi undang-undang.
Dalam budaya Kalimantan, burung Rangkong gading (tingan) merupakan simbol "Alam Atas" yaitu alam kedewataan yang bersifat "maskulin". Di Pulau Kalimantan, burung Rangkong gading dipakai sebagai lambang daerah atau simbol organisasi seperti di lambang negeri Sarawak, lambang provinsi Kalimantan Barat, satwa identitas provinsi Kalimantan Barat, simbol Universitas Lambung Mangkurat dan sebagainya. Burung Rangkong Gading merupakan lambang persatuan orang Dayak yang sering diwujudkan dalam bentuk ukiran pada Budaya Dayak, sedangkan dalam budaya Banjar, burung Rangkong Gading diukir dalam bentuk tersamar (didistilir) karena Budaya Banjar tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang melarang adanya ukiran makhluk bernyawa. Rangkong Gading juga merupakan simbol budaya suku Naga di India timur.
5.Kakatua (suku Cacatuidae)
adalah jenis burung hias yang memiliki bulu yang indah dengan lengkingan suara yang cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus, sehingga sering digunakan untuk acara-acara hiburan di kebun binatangatau tempat hiburan lainnya.
6.Burung RAJAWALI
adalah burung yang secara luas dianggap memiliki penglihatan yang sangat baik dibandingkan dengan manusia. Hal ini disebabkan oleh fotoreseptor di retina (lebih dari 1.000.000 per mm persegi untuk Buteo, sedangkan manusia hanya 200.000).
rajawali dapat hidup sampai 70 tahun dan pada umur ke 40 bulu rajawali terlalu lebat, itu akan membuat rajawali kesulitan untuk terbang dan paruhnya sudah retak-retak, maka ia mencari tempat yang tinggi dan bersembunyi untuk mencabuti bulu-bulunya serta pematuki paruhnya ke batu sampai hancur lalu rajawali berdiam diri selama 6 bulan sampai ia kembali pulih dan mencari makan.demikianlah penjelasan saya tentang beberapa burung istimewa,semoga bermanfaat ya..^_^
No comments:
Post a Comment